Loading...
world-news

UNIVERSITAS UDAYANA - SOSIOLOGI


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SOSHUM

Website

https://sosiologi.unud.ac.id/

Sekilas Tentang SOSIOLOGI

SEJARAH

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana berdiri pada 28 Juni 2009. FISIP merupakan fakultas ke-12 di lingkungan Universitas Udayana.

Penggagas awal dan sekaligus sebagai pendiri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Udayana adalah Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM). Sebagai lembaga pendidikan tertua dan terbesar di Bali, Universitas Udayana ingin menunjukkan kepedulian yang tinggi atas persoalan-persoalan sosial dan politik yang berkembang dalam masyarakat, baik ditingkat nasional, regional dan internasional, sebagai dampak adanya globalisasi. Hal ini dilakukan dengan mencetak sumber daya manusia yang unggul dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik, yang tidak hanya mampu memahami dan kritis terhadap teori dan konsep semata, namun juga mampu memberikan solusi yang bermanfaat bagi kesejahteraan hidup masyarakat secara luas.

Selain itu, pengembangan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Udayana dipandang penting karena Bali memiliki peran strategis dalam hubungan luar negeri Republik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Lokasi sebagai salah satu daerah tujuan wisata terkemuka dunia, sangatlah menguntungkan karena Bali juga sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan seminar bertaraf nasional, regional maupun internasional, khususnya yang bertemakan penanganan masalah sosial dan politik termasuk asosiasi-asosiasi yang ada didalamnya

Gagasan pembentukan FISIP di Univeristas Udayana mendapat dukungan yang sangat luas, salah satunya dari Menteri Luar Negeri RI saat itu, Dr. Hasan N. Wirajuda.

Sebagai langkah awal pembentukan FISIP di Universitas Udayana, dibentuklah Institute for Peace and Democracy (IPD). Peresmian IPD dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Desember 2008 bertempat di Universitas Udayana.

Institute for Peace and Democracy merupakan suatu lembaga yang bersifat independen dan non profit yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai perdamaian dan demokrasi. Lembaga ini merupakan kerjasama antara Universitas Udayana dengan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementrian Pendidikan Nasional. Keberadaan IPD di Universitas Udayana diharapkan sebagai ‘laboratorium hidup’ bagi pengembangan ilmu sosial dan politik karena memiliki hubungan yang luas dengan para ahli dan organisasi demokrasi dan perdamaian terkait dari seluruh dunia. Keberadaan IPD di Bali juga bertujuan untuk mendukung terwujudnya program-program dari Bali Democracy Forum (BDF), yang dibentuk atas gagasan Menteri Luar Negeri RI, Dr N. Hassan Wirajuda, ditujukan sebagai wadah komunikasi antar para pemimpin negara se-dunia menyangkut isu-isu perdamaian dan demokrasi.

Setelah penyusunan dan pengiriman proposal selesai sekaligus melalui tahapan evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional akhirnya menerbitkan Surat Izin Penyelenggaraan Program Studi Sosiologi (S1) pada Universitas Udayana di Denpasar, Bali, nomor: 1518/D/T/2009.

LAB
  • LANB KOMPUTER
PROGRAM STUDI

Visi:

Terwujudnya program studi yang mampu menghasilkan sumber daya manusia (sosiolog) yang unggul, mandiri, berbudaya, dan kompetitif di Indonesia dan di Asia Tenggara. 


Agar rumusan visi Prodi Sosiologi, Fisip-Unud dapat lebih dipahami maknanya, berikut adalah penjelasan beberapa kata kunci dalam visi yang telah dirumuskan,

1. Unggul, artinya Prodi Sosiologi, Fisip-Unud mampu mengembangkan disiplin sosiologi secara optimal, khususnya applied sociology atau “sosiologi terapan. Prodi Sosiologi, Fisip-Unud mampu menghasilkan lulusan dengan kemampuan berikut daya saing tinggi dalam melaksanakan kiprahnya di masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional, sesuai dengan disiplin ilmu (sosiologi) maupun konsentrasi studinya. Kemampuan tersebut menunjukkan Prodi Sosiologi,Fisip-Unud sebagai institusi yang unggul dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Keunggulan ini salah satunya dapat dilihat lewat kemampuan lulusan dalam memecahkan atau memberikan solusi terhadap beragam masalah sosial dan budaya di Bali yang memang memiliki basis sosial-budaya spesifik (berbeda) dibandingkan berbagai daerah lainnya di tanah air.

 

2.Mandiri, artinya semua lulusan Prodi Sosiologi, Fisip-Unud memiliki kemampuan handal, cerdas, serta tidak bergantung pada orang lain dalam menghadapi dan menyikapi situasi-kondisi dunia sosial. Hal ini memunculkan kemampuan pada para lulusan untuk meningkatkan kualitas diri secara mandiri.

 

3. Berbudaya, berarti para lulusan Prodi Sosiologi, Fisip-Unud memiliki pikiran, rasio atau akal budi, serta perilaku yang sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya, tidak bertentangan dengan nilai, norma, dan budaya sosial, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan yang ada di setiap lingkungan sosialnya.

 

4. Kompetitif, berarti lulusan Prodi Sosiologi, Fisip-Unud mempunyai dorongan atau motivasi untuk maju dan bersaing secara sehat dalam dunia kerja.
 

Misi:

1.  Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Sosiologi yang berorientasi dan berkontribusi pada pengembangan Sosiologi dan Ilmu Sosial.

2.    Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kapasitas sarana pembelajaran, tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional.

3.  Menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional, kreatif, berintegritas tinggi, mandiri, dan bermoral yang dilandasi budaya luhur sehingga mampu menciptakan dan mengisi peluang kerja dalam bidang Sosiologi.

4.     Menyelenggarakan komunikasi dan kemitraan dengan stakeholder untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tujuan:

1.    Menghasilkan lulusan yang bermutu dan berkompeten dalam penguasaan Ipteks, sesuai dengan Standar Nasional Dikti, KKNI, berbasis PIP Kebudayaan, yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daya saing bangsa.

2.   Meningkatkan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Standar Nasional Dikti, dan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

3.      Mewujudkan tata kelola dan tata pamong melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu, transparan, akuntabel, dan demokratis untuk menciptakan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas, dan mandiri.

4.      Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.